Tirani Matahari Terbit
Tirani Matahari
Terbit , istilah tirani digunakan untuk menggmbarkan tindakan otoriter dan
kekejaman jepang. Istilah “Matahari Terbit” digunakan untuk penamaan untuk tentara
jepang, sebab posisi Negara jepang jika dilihat dari Indonesia , terletak di
arah timur atau sama dengan arah saat matahari terbit. Sehingga Negara jepang
disebut Negara Matahari Terbit.
A.Menganalisis Kedatangan “Saudara Tua”
1.Penguasaan
Kepulauan Indonesia
Sejak
pengeboman Pearl Harbour oleh angkatan udara Jepang pada 8 Desember
1941,serangan terus dilancarkan keangkatan laut Amerika Serikat di Pasifik.
Kemenangan pasukan Jepang seolah-olah tak dapat dikendalikan dan pasukan itu
berturut-turut menghancurkan basis militer Amerika.
Pada tanggal
januari 1942 Jepang mendarat di Indonesia melalui Ambon dan seluruh Maluku.
Meskipun pasukan KNIL(Koninklijk Nederlandsch Indisch Leger) dan pasukan
Australia berusaha menghalangi,tapi kekuatan Jepang tidak dapat dibendung.
Daerah tarakan di Kalimantan Timur kemudian dikuasai oleh Jepang bersamaan
Balikpapan(12 januari 1942).
Pada tanggal 1
maret 1942 kemenangan tentara Jepang dalam perang Pasifik menunjukkan kemampuan
Jepang dalam mengontrol wilayah yang sangat luas yaitu dari Burma sampai Pulau
Wake. Untuk menghadapi gerak invasi tentara Jepang,Belanda pernah membentuk
Komando Gabungan tentara serikat yang disebut ABDACOM(American British Dutch
Australian Command) ysng bermarkas di Lembang. Panglima dari pergerakan
tersebut bernama Jendral Sir Archhibald. Kemudia Letnan Jendral Ter Poorten
diangkat sebagai panglima perang tentara Hindia Belanda.
Dalam upaya
menguasai Jawa,telah terjadi pertempuran di laut Jawa,yaitu antara Jepang
dengan Angkatan laut Belanda di bawah laksamana Karel Doorman. Tanggal 5 maret
1942 Batavia jatuh di tangan Jepang. Tentara Jepang terus bergerak kea rah
selatan dan menguasai kota Buitenzorg(Bogor). Dengan mudah kota-kota di Jawa
yang lain juga jatuh ke tangan Jepang. Akhirnya pada tanggal 8 maret 1942
jendral Ter Poorten atas nama komandan pasukan Belanda atau sekutu
menandatangani penyerahan tidak bersyarat kepada Jepang yang diwakili jendral
Imamura.
2.Selamat
Datang “Saudara Tua”
Kedatangan
Jepang di Indonesia di sambut dengan senang hati oleh rakyat Indonesia. Jepang
di eluh-eluhkan sebagai “Saudara Tua” yang dipandang dapat membebaskan dari
kekuasaan Belanda. Dimana-mana terdengar ucapan”Banzai-banzai” (selamat datang
–selamat datang). Sementara itu pihak tentara Jepang terus melakukan
propaganda-propaganda untuk terus mengerakkan dukungan rakyat Indonesia. Setiap
kali radio Tokyo memperdengarkan lagu Indonesia raya , di samping Lagu
Kimigayo. Bendera yang berwarna Merah Putih juga boleh dikibarkan berdampingan
dengan Bendera Jepang Hinomaru. Jepang juga akan membantu memajukan rakyat Indonesia. Program Pan-Asia
Jepang akan memajukan dan menyatukan seluruh rakyat asia. Untuk lebih
meyakinkan rakyat Indonesia,Jepang menegaskan kembali bahwa Jepang tidak lain
adalah “saudara tua”,jadi Jepang dan Indonesia sama bhakan untuk meneguhkan
progandanya tentang Pan-Asia,Jepang berusaha membentuk perkumpulan yang diberi
nama “Gerakan Tiga A”.
3.Pembentukan
Pemerintahan Militer
Pada
pertengahan tahun 1942timbul pemikiran dari markas besar tentara jepang agar
penduduk di daerah pendudukan dilibatkan dalam aktivitas pertahanan dan
kemiliteran (Termasuk Semimiliter).Diseluruh kepulauan indonesia bekas Hindia
Belanda itu dibagi menjadi tiga wilayah pemerintahan militer:
a.Pemerintahan Militer Angkatan
Darat,Yaitu Tentara kedua puluh lima (Tomi Shudan) untuk sumatera.Pusatnya Di
Bukittinggi
b.Pemerintahan Militer Angkatan
Darat,Yaitu Tentara keenam belas (Asamu Shudan) untuk jawa dan madura.Pusatnya
di Jakarta.Kekuatan Pemerintahan Militer ini kemudian di tambah dengan Angkatan
Laut(Ni Nangkenkantai).
c.Pemerintahan Militer Angkatan
Laut.Yaitu (Armada selatan kedua) untuk daerah kalimantan,sulawesi,dan
maluku.Pusatnya di Makassar.
Berdasarkan
Osamu Seirei berisi ketentuan sebagai berikut:
a.Jabatan Gubenur Jendral pada masa
Hindia Belanda dihapuskan dan segala kekuasaan yang dahulu dipegangnya diambil ahlioleh
panglima tentara jepang di jawa.
b.Para pejabat pemerintahan sipil
beserta pegawainya di masa Hindia Belanda tetap diakui kedudukanya,asalkan
memiliki kesetiaan terhadap tentara pendudukan jepang.
c.Badan-badan Pemerintahan dan
undang-undang dimasa belanda tetap diakui secara sah untuk sementara
waktu,asalkan tidak bertentangan dengan aturan pemerintahan militer jepang.
4.Pemerintahan
sipil
Pada
bulan Agustus 1942,Pemerintahan militer berusaha meningkatkan sistem
pemerintahan,antara lain dengan mengeluarkan UU No.27 Tentang aturan daerah dan
dimatapkan dengan UU NO.28 Tentang pemerintahan Shu serta tokobetsushi.Menurut
uu itu,pemerintahan daerah yang tertinggi adalah shu (karesidenan).
Pemerintahan
shu dipimpin oleh seorang shucokan.shucokan memiliki kekuasaan seperti Gubenur
pada masa Hindia Belandameliputi kekuasaan legislatif dan eksekutif.Dalam
menjalankan pemerintahan shucokan di bantu oleh cokan kanbo(Majelis
Permusyawaratanshu).
setiap cokan kanbo ini
memiliki 3 bu(bagian),yakni Naseibu(bagian pemerintahan umum),kaisaibu(bagian
ekonomi) dan keisatsubu(bagian kepolisian).Daerah ini disebut tokubetsushi(kota
istimewa).contohnya kota batavia,yang dipimpin oleh Tokubetu shico
B.Menganalisis
Organisasi Pergerakan Masa Pendudukan Jepang
1.Organisasi
Yang Bersifat Sosial Kemasyarakatan
a.Gerakan
Tiga A
Perkumpulan ini
dibentuk pada tanggal 29 maret 1942. Sesuai dengan namanya,perkumpulan ini
memiliki tiga semboyan,yaitu Nippon Cahaya Asia,Nippon Pelindung Asia dan
Nippon Pemimpin Asia. Sebagai pimpinan Gerakan Tiga ,bagian propaganda
Jepang(Sedenbu) telah menunjuk bekas tokoh Parindra Jawa Barat yakni
Mr.Syamsuddin sebagai ketua dengan dibantu beberapa tokoh lain seperti K.Sultan
Pamuncak dan Moh.Saleh sejak bulan mei 1942 perhimpunan itu mulai diperkenalkan
kepada masyarakat melalui ,media massa.
Di dalam Gerakan Tiga A juga dibentuk subseksi islam yang disebut”Persiapan
Persatuan Umat Islam” subseksi islam dipimpin oleh Abikusno Cokrosuyoso. Bulan
desember 1942 Gerakan Tiga A dinyatakan gagal
b.Pusat
Tenaga Rakyat
“Gerakan Tiga A”
telah gagal. Kemudian Jepang berusaha mengajak tokoh pergerakan nasional untuk
melakukan kerjasama. Jepang kemudian mendirikan organisasi pemuda,peuda Asia
Raya dibawah pimpinan Sukardjo Wiryopranoto. Pada tanggal 9 juli 1942 Soekarno
sudah berada di Jakarta dan bergabung dengan Moh.Hatta. Jepang ingin membentuk
organisasi massa yang dapat bekerja untuk dapat menggerakan rakyat. Bulan
desember 1942 dibentuk panitia persiapan untuk membentuk organisasi massa
kemudia Soekarno,Hatta,K.H.Mas Mansur,dan Ki Hajar Dewantara dipercaya untuk
gerakan baru. Gerakan itu bernama gerakan pusat tenaga rakyat(Putera) dibentuk
tanggal 16 april 1943. Mereka kemudia disebut sebagai empat serangkai. Sebagai
ketua panitia adalah Soekarno. Tujuan Putera adalah untuk membangun dan
menghidupkan kembali segala sesuatu yang telah dihancurkan oleh Belanda.
Menurut Jepang Putera bertugas untuk memusatkan segala potensi masyarakat
Indonesia guna membantu Jepang dalam perang.
c.MIAI
Dan Masyumi
Jepang sangat
memerlukan kekuatan umat islam untuk membantu melawan sekutu. Oleh karena
itu,semua organisasi islam MIAI yang cukup berpengaruh yang dibekukan oleh
pemerintah kolonial Belanda mulai dihidupkan kembali oleh pemerintah pendudukan
Jepang. Tepat pada tanggal 4 september 1942 MIAI diizinkan aktif
kembali.”Berpegang teguhlah kamu sekalian pada tali Allah dan janganlah
berpecah belah” dengan demikian pada masa kependudukan Jepang,MIAI berkembang baik.
Adapun tugas dan tujuan MIAI waktu itu adalah:
a.Menempatkan umat islam pada kedudukan
yang layak dalam masyarakat Indonesia
b.Mengharmoniskan islam dengan
perkembangan zaman
c.Ikut membantu Jepang dalam perang Asia
Timur Raya
Pada bulan mei
1943,MIAI berhasil membentuk Majelis Pemuda yang diketuai oleh Ir.Sofwan dan
membentuk majelis keputrian yang dipimpin oleh Siti Nurjanah. Bhkan dalam
mengembangkan aktivitasnya,MIAI juga menerbitkan majalah yang disebut”Suara
MIAI”.Arah perkembangan MIAI mulai dipahami oleh Jepang hal tersebut tidak
sesuai dengan harapan Jepang sehingga pada November 1943 MIAI dibubarkan.
d.Jawa
Hokokai
Tahun
1944,situasi perang Asia Timur Raya mulai berbalik,tentara sekutu dapat
mengalahkan tentara Jepang di berbagai tempat ha ini menyebabkan kedudukan
Jepang di Indonesia semakin menghawatirkan . Oleh karena itu,panglima tentara
ke-16,jendral Kumaikici Harada membentuk organisasi baru yang diberi nama Jawa
Hokokai(Himpunan Kebaktian Jawa). Rakyat diharapkan dapat memberikan darma
baktinya terhadap pemerintah deni kemenangan perang. Kebaktian yang dimaksud
memuat tiga hal: (1) mengorbankan diri,(2) mempertebal persaudaraan,dan (3)
melaksanakan suatu tindakan dengan bukti.
Adapun program-program kegiatan Jawa
Hokokai antara lain sebagai berikut:
a.Melaksanakan segala tindakan dengan
nyata dan ikhlas dengan pemerintahan Jepang
b.Memimpin rakyat untuk mengembangkan
tenganya berdasarkan semangat persaudaraan
c.Memperkokoh pembelaan tanah air
Jawa Hokokai
adalah organisasi pusat yang anggota-anggotanya terdir atas bermacam-macam
Hokokai(himpunan kebaktian) sesuai dengan bidang profesinya.
2.Organisasi
Militer
a.Heiho
Heiho(pasukan
pembantu) adalah prajurit Indonesia yang langsung ditempatkan di dalam
organisasi militer Jepang,baik angkatan darat maupun laut. Syarat-syarat untuk
menjadi tentara Heiho antara lain: (1) Umur 18-25 tahun,(2) Berbadan sehat,(3)
Berkelakuan baik,dan (4) Berpendidikan minimal sekolah dasar. Tujuan
pembentukan Heiho adalah membantu tentara Jepang. Kegiatannya antara
lain,membangun kubu-kubu pertahanan,menjaga kamp tahanan,dan membantu perang
tantara Jepang sebagai contoh,banyak anggota Heiho yang ikut perang melawan
tantara serikat di Kalimantan,Irian,bahkan ada yang sampai ke Birma.
b.Peta
Jepang berencana
membentuk pasuakn untuk mempertahankan tanah air Indonesia yang disebut pasukan
pembelah tanah air (Peta) Jepang berupaya mempertahankan Indonesia dari
serangan sekutu secara sungguh-sungguh. Hal ini bisa saja didasari oleh rasa
was-was yang makin meningkat karena situasi di medan perang yang bertambah
sulit sehingga disamping Heiho,Jepang juga membentuk organisasi Peta(Pembela
Tanah Air). Peta adalah organisasi militer karena itu,para anggota peta
mendapatkan latihan kemiliteran. Mula-mula yang ditugasi untuk melatih anggota
pera adalah seksi khusu dari bagian intelijen yang disebut Tokubetsu Han.
Latihan tugas
intelijen dipimpin oleh Yanagawa. Latihan ini kemudian berkembang secara
sistematis dan terprogram. Penyelenggannya berada di dalam Seinen Dojo(panti
latihan pemuda) yang terletak di Tangerang. Mula-mula anggota yang dilatih
hanya 40 orang dari seluruh Jawa.Akhirnya,pada tanggal 3 oktober 1943 secara
resmi berdirilah peta. Berdirinya peta ini berdasarkan peraturan dari
pemerintah Jepang yang disebut Osamu Sainendan,nomor 44. Banyak di antara
berbagai lapisan masyarakat yang tertarik menjadi anggota peta sampai akhir
pendudukan Jepang,anggota peta ada sekitar 37000 orang di Jawa dan sekitar
20000 orang di Sumatra. Di Sumatra namanya lenih terkenal dengan
Giyugun(prajurit-prajurit sukarela). Orang-orang peta inilah yang akan banyak
berperang dibidang ketentaraan di masa berikutnya. Beberapa tokoh terkenal di
dalm peta,antara lain Supriadi dan Sudirman
3.Organisasi-organisasi
militer dan semimiliter
a.Pengerahan
tenaga pemuda
Sebelum
resmi membentuk organisasi-organisasi semimiliter,jepang telah melatih pemuda
untuk menjadi pemuda yang disiplin,memiliki semangat yang tinggi(seishin),dan
berjiwa kesartia (bushido) yang tinggi.salah satu cara untuk menanamkan
nilai-nilai tersebut kepada kaum muda adalah dengan pendidikan,baik pendidikan
umum maupun pendidikan khusus.pendidikan umum berupa seperti sekolah dasar dan
sekolah menengah.sedangkan pendidikan khusus berupa latihan-latihan yang diadakan
oleh jepang,seperti BPAR(Barisan Pemuda Asia Raya),yang berpusat di jakarta.
Barisan Pemuda
Asia Raya diresmikan pada tanggal 11 juni 1942 dengan pimpinan dr.slamet
sudibyo dan S.A Soleh.Program latihan ini diadakan dalam jangka waktu 3 bulan
dan jumlah peserta tidak di batasi.selain,BPAR jepang juga membentuk wadah
latihan yang disebut San A Seinen Kutensho yang diprakarsai oleh H.Shimuzu Dan
Wakabayashi.Latihan ini diadakan selama satu setengah bulan.Pada tahap pertama
pelatihan,telah dilantik sebanyak 250 orang.
b.Organisasi
Semimiliter
Seinendan
Seinendan
(korps pemuda) adalah organisasi para pemuda yang berusia 14-22 tahun.Pada awalnya, seinendan
beranggota 3.500 orang pemuda dari jawa.Tujuan dibentuknya seinendan adalah
untuk mendidik dan melatih para pemuda agar dapat menjaga dan mempertahankan
tanah airnya dengan kekuatan sendirinya.Untuk memperbanyak jumlah seinndan
,jepang juga menggerakan seinendan bagi putri yang disebut josyi
seinendan.Sampai pada akhirnya seinendan berjumlah sekitar 500.000
Pemuda.Tokoh-tokoh indonesia yang pernah menjadi anggota seinendan adalah
Sukarni dan Latif Hendraningrat
Keibodan
Organisasi
keibodan (krops kewaspadaan) merupakan organisasi semimiliter yang anggotanya
para pemuda yang berusia antara 25-35 tahun.Ketentuan utama dari organisasi
keibon adalah mereka yang berbadan sehat dan berkelakuan baik.Pembina Keibodan
adalah Depatermen Kepolisian(keimubu) dan di daerah syu(shu) dibina oleh bagian
kepolisian(keisatsubu).Dikalangan orang-orang cina juga di bentuk keibodan yang
dinamakan kakyo keibotai.
Organisasi
Seinendan dan keibodan dibentuk di daerah-daerah seluruh indonesia,meskipun
namanya berbeda-beda.Misalnya di sumatera disebut Bogodan dan di kalimantan
disebut konan kokokudan.dengan jumlah anggota Dua juta orang.Pada bulan Agustus
1943 dibentuk Funjikai(Perkumpulan wanita) yang anggotanya minimal berusia 15
tahun.Dan pada tahun 1944 dibentuk “Pasukan Srikandi” dan juga dibentuk
organisasi untuk anak SD yang disebut seinentai(Barisan murid sekolah
dasar),kemudian dibentuk Gakukotai(Barisan murid sekolah dasar).
Barisan Pelopor
Pada
tanggal 1 November 1944 dibentuk organisasi yang bernama barisan pelopor.Barisan pelopor ini berada dibawah
naungan jawa Hokokai.Anggotanya mencapai 60.000 orang.Dimana dipimpim oleh
seorang nasionalis ,yakni ir.Soekarno yang di bantu oleh R.P suroso,Otto
Iskandardinata,dan Buntara Martoatmojo.Anggota barisan pelopor istimewa ada 100
orang dengan ketuanya adalah Sudiro.
Hizbullah
Pada
tanggal 7 september 1944,PM jepang,Kaiso mengeluarkan janji mengeluarkan
kemerdekaan untuk indonesia.Jepang merencanakan untuk membentuk pasukan
cadangan khusus dan pemuda-pemuda sebanyak 40.000 orang.Pada tanggal 15
Desember 1944 berdiri pasukan sukarelawan islami yang bernama hizbullah(Tentara
Allah).
Tugas pokok Hizbullah adalah sebagai
berikut.
a.sebagai tentara cadangan dengan tugas:
1.Melatih
diri ,jasmani maupun Rohani dengan segiat-giatnya
2.Membantu
tentara Dai Nippon
3.Menjaga
bahaya udara dan mengintai mata-mata musuh
4.Menggiatkan
dan menguatkan usaha-usaha untuk kepentingan perang.
b.Sebagai pemuda islam,dengan tugas:
1.Menyiarkan
agama islam
2.Memimpin
umat islam agar taat menjalankan agama
3.Membela
agama dan umat islam indonesia
C.Menganalisis
Pengarahan dan Penindasan Versus Perlawanan
1.Ekonomi
Perang
Selama masa
pendudukan Jepang di Indonesia,diterapkan konsep “Ekonomi perang”.
Artinya,semua kekuatan ekonomi di Indonesia digali untuk menopang kegiatan
perang. Perlu dipahami bahwa ssebelum memasuki
PD II,Jepang sudah berkembang menjadi Negara industry dan sekaligus
menjadi kelompok Negara imperialism di Asia. Oleh karena itu,Jepang melakukan
berbagai upaya untuk memperluas wilayahnya . Indonesia kemudian menjadi salah
satu benteng pertahanan Jepang untuk membendung gerak laju kekuatan tentara
Serikat dan melawan kekuatan Belanda. Setelah berhasil menguasai
Indonesia,Jepang mengambil kebijakan dalam bidang ekonomi yang sering disebut self help. Hasil perekonomian di
Indonesia dijadikan modal untuk mencukupi kebutuhan pemerintahan Jepang yang
sedang berkuasa di Indonesia. Kebijakan Jepang itu juga sering disebut dengan Ekonomi Perang.
Di pulau Jawa
dilakukan penebangan hutan secara liar sekitar 500.000 hektar. Penebangan hutan
secara liar dan berlebihan tersebut mengakibatkan hutan menjadi gundul,sehingga
timbullah erosi dan banjir pada musim penghujan. Penebangan hutan secara liar
tersebut juga berdampak pada berkurangnya sumber mata air. Dengan
demikian,sekalipun tanah pertanian semakin luas,tetapi kebutuhan pangan tetap
tidak tercukupi. Untuk mengatasi keadaan ini kemudia pemerintahan Jepang
mengeluarkan beberapa ketentuan yang sangat ketat yang terkait dengan produksi
padi.
2.Pengendalian
di Bidang Pendidikan dan Kebudayaan
Para pelajar
harus menghormati budaya dan adat istiadat Jepang. Mereka juga harus melakukan
kegiatan kerja bakti (kinrohosyi). Kegiatan kerja bakti itu
meliputi,pengumpulan bahan-bahan untuk perang,penanaman bahan makanan,penanaman
pohon jarak,perbaikan jalan,dan pembersihan asrama. Para pelajar juga harus
mengikuti kegiatan latihan jasmani dan kemiliteran. Mereka harus benar-benar
menjalankan semangat Jepang(Nippon Seishin). Para pelajar juga harus
menyanyikan lagu Kinigayo,menghormati bendera Hinomaru dan melakukan gerak
badan (taiso) serta seikerei. Akibat keputusan pemerintah Jepang
tersebut,membuat angka buta huruf menjadi meningkat.
3.Pengerahan
Romusa
Pada
awalnya,tenaga kerja dikerahkan di Pulau Jawa yang padat penduduknya,kemudian
di kota-kota dibentuk barisan romusa sebagai sarana propaganda. Rakyat yang
dijadikan romusa pada umumnya adalah
rakyat yang bertenaga kasar. Pada awalnya rakyat Indonesia melakukan tugas
romusa secara sukarela,sehingga Jepang tidak mengalami kesulitan untuk
memperoleh tenaga . Sebab rakyat sangat tertarik engan propaganda tentara Jepang sehingga rakyat rela membantu untuk
bekerja apa saja tanpa gaji. Oleh karena iitu,di beberapa kota pernah terdapat
beberapa romusa yang sifatnya sementara dan sukarela. Para pekerja sukarela ini
bekerja dalam suasana yang disebut “Pekan Perjuangan Mati-Matian”. Akan tetapi
lama-kelamaan pengerahan tenaga yang bersifat sukarela ini oleh pemerintah
Jepang diubah menjadi sebuah keharusan dan paksaan. Mereka dipaksa bekerja
sejak pagi hari sampai petang,tanpa makan dan pelayanan yang cukup,padahal
mereka melakukan pekerjaan kasar yang
sangat memerlukan asupan makanan dan istirahat.
Tidak jarang di
antara mereka jatuh sakit bahkan mati kelaparan. Dampak dari kebijakan dan
tindakan Jepang tersebut membuat penderitaan rakyat tidak berkurang tetapi
justru semakin bertambah. Kehidupan rakyat benar-benar menyedihkan. Sejak tahun 1943,Jepang melancarkan kampanye
dan propaganda untuk menarik rakyat agar mau berangkat bekerja sebagai romusa.
Untuk mengambil hati rakyat,Jepang member julukan mereka yang menjadi romusa
itu sebagai “Prajurit Ekonomi” atau “Pahlawan Pekerja”.
4.Perang
Melawan Tirani Jepang
Jepang
yang mula-mula disambut dengan senang hati,kemudian berubah menjadi kebencian.
Rakyat bahkan lebih benci pada pemerintahn Jepang daripada pemerintahan
Kolonial Belanda. Jepang sering kali bertindak sewenag-wenang. Pada masa
pendudukan Jepang banyak gadis dan perempuan Indonesia yang ditipu oleh Jepang
dengan dalih untuk bekerja sebagai perawat atau disekokahkan,ternyata hanya
dipaksa untuk melayani para kempetai. Kondisi itu menambah deretan penderitaan
rakyat di bawah kendali penjajah Jepang. Kemudia timbullah berbagai perlawanan.
a.Aceh
Angkat Senjata
Salah
satu perlawanan terhadap Jepang di Aceh adalah perlawanan rakyat yang terjadi
di Cot Plieng yang dipimpin oleh Abdul Jalil. Ia adalah seorang ulama muda,guru mengaji di daerah Cot
Plieng,Provinsi Aceh. Karena melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah
pendudukan Jepang,terutama terhadap romusa,maka rakyat Cot Plieng melancarkan
perlawanan. Di Lhokseumawe,Abdul Jalil berhasil menggerakkan rakyat dan para
santri di sekitar Cot Plieng. Jepang membujuk Abdul Jalil untuk berdamai,tetapi
Abdul Jalil menolak,pada tanggal 10 November 192,Jepag mengerahkan pasukannya
untuk menyerang Cot Plieng.
Kemudian,pertempuran
berlanjut hingga pada tanggal 24 November 1942,saat rakyat sedang ,menjalankan
ibadah salat subuh. Karena diserang,maka rakyat pun dengan sekuat tenaga
melawan. Beberapa hari kemudian,saat Abdul Jalil dan pengikutnya sedang menjalankan sholat,mereka ditembak
oleh tentara Jepang sehingga Abdul Jalil gugur sebagai pahlawan bangsa.
Dalam pertempuran
ini,rakyat yang gugur sebanyak 120 orang
dan 150 orang luka-luka,sedangkan Jepang kehilangan 90 orang prajuritnya.
Kebencian rakyat Aceh terhadap Jepang semakin meluas sehingga meunculkan
perlawanan di Jangka Buyadi bawah pimpinan perwira Gyugun Abdul Hamid. Dalam
situasi perang yang meluas ke berbagai tempat,Jepang mencari cara yang efektif
untuk menghentikan perawanan Abdul Hamid.Jepang menangkap dan menyandera semua anggota keluarga Abdul Hamid. Dengan berat
hati akhirnya Abdul Hamid mengakhiri perlawanannya.
b.Perlawanan
di Singaparna
Singaparna
merupakan salah satu daerah di wilayah Jawa Barat,yang rakyatnya dikenal sangat
religious dan memiliki jiwa patriotik. Rakyat Singaparna sangat anti terhadap
dominasi asing. Oleh karena itu,rakyat Singaparna sangat benci terhadap
pendudukan Jepang,apalagi ketika mengetahui perilaku pemerintan Jepang yang
sangat kejam. Kebijakan-kebijakan Jepang banyak yang tidak sesuai dengan ajaran
Islam-ajaran yang banyak dianut oleh masyarakat Singaparna. Atas dasar
pandangan dan ajaran Islam,rakyat Singaparna
melakukan perlawanan terhadap pemerintahan Jepang. Perlawanan itu juga
diatarbelakangi oleh kehidupan rakyat yang semakin menderita. Kemudian secara
khusus rakyat Singaparna di bawah Kiai Zainal Mustafamenentang keras untuk
melakukan seikeirei. Itulah sebabnya rakyat Singaparna mengangkat senhata
melawan Jepang. Perlawananmeletus pada bulan Februari 1944.Perlawanan dipimpin
oleh Kiai Zainal Mustafa,seorang ajeengan di Sukamanah,Singaparna Pertempuran
dimulai pada hari jumat di bulan Februari 1944. Karena jumlah pasukan yang
lebih besar dan peralatan senjata yang lebih lengkap,tentara Jepang berhasil
mengalahkan pasukan Zainal Mustafa. Kiai Zainal ditangkap Jepang bersama
gurunya Kiai Emar serta pengikutnya diangkut ke Jakarta. Pada tanggal 25
Oktober 1944,mereka dihukum mati.
c.Perlawanan
di Indramayu
Perlawanan
terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di daerah Indramayu. Latar belakang dan
sebab-sebab perlawanan itu tidak jauh berbeda dengan yang terjadi di Singaparna.
Perlawanan rakyat Indramayu terjadi di desa Kaplongan,Distrik Karangampel pada
bulan April 1944.
Kemudian pada
bulan Juli muncul pula perlawanan di esa Cidempet,Kecamatan Lohbener. Perlawanan tersebut terjadi ketika
rakyat merasa tertindas dengan adanya kebijakan penaikan hasil padi yang sangat memberatkan. Rakyat
melawan dan protes,mereka bersemboyan “lebih baik mati melawan Jepang daripada
mati kelaparan”. Namun rakyat tidak mampu melawan kekuatan Jepang yang didukung
dengan tentara dan peralatan yang lengkap. Rakyat telah menjadi korban dalam
membela bumi tanah airnya.
d.
Rakyat Kalimantan Angkat Senjata
Perlawanan
rakyat terhadap kekejaman Jepang juga terjadi di Kalimantan ,peristiwa yang
hamper sama dengan apa yang terjadi di Jawa dan Sumatra. Salah satu erlaawanan
di Kalimantan adalah perlawanan yang dipimpin oleh Pang Suma,seorang pemimpin
Suku Dayak. Pang Suma dan pengikutnya melancarkan perlawanan Jepang dengan
taktik perang gerilnya. Mereka dibantu rakyat yang militant dan dengan memanfaatkan
keuntungan alam rimba belantara,sungai,rawa.dandaerah yang sulit ditempuh
perlawanan berkobar dengan sengitnya. Namun adanya mata-mata Jepang sering
membuat perlawanan para pejuang Indonesia dapat dikahkan oleh penjajah.
Demikian juga perlawanan rakyart yang dipimpin Pang Suma di Kalimantan ini
akhirnya mengalami kegagalan.
e.Perlawanan
Rakyat Irian
Gerakan
perlawanan yang terkenal di Papua adalah “Gerakan Koreri” yang berpusat di Biak
dengan pemimpinnya bernama L.Rumkorem. Biak merupakan pusat pergolakan untuk
melawan pendudukan Jepang. Rakyat Irian terus memberikan perlawanan di berbagai
tempat. Mereka melakukan taktik perang gerilnya,Jepang cukup kewalahan
menghadapi keberanian dan taktik gerilnya orang-orang Irian. Akhirnya Jepang
tidak mampu bertahan menghadapi para pejuang Irian tersebut. Jepang akhirnya
meninggalkan Biak,oleh karena itu dapat dikatakan Pulau Biak ini merupakan
daerah bebas dan merdeka yang peratama di Indonesia. Ternyata perlawan ini
meluas ke berbagai daerah,dari Biak kemudian ke Yapen Selatan. Pelawanan di
daerah ini berlangsung sangat lama bahkan sampai kemudian tentara Jepang
dikalahkan sekutu.
f.Peta
di Blitar Angkat Senjata
Sebagai
komandan Peta,Supriyadi cukup memahami penderitaan rakyat akibat penindasan
yang dilakukan Jepang. Penderitaan rakyat itulah yang menimbulkan rencana para
anggota Peta di Blitar untuk melancarkan perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
Pada tanggal 29 Februari 1945 dini hari,Supriyadi dengan teman-temannya mulai
bergerak.Setelah pihak Jepang mengetahui adanya gerakan penyerbuan,mereka
segara mendatangkan pasukan yang semuanya orang Jepang. Pimpinan tentara Jepang
kemudian menyerukan kepada segenap anggota Peta yang melakukan serangan,agar
segara kembali ke induk kesatuan masing-masing. Beberapa kesatuan mulai
memenuhi perintah pimpinan tentara Jepang. Tetapi mereka yang kembali ke induk
pasukannya memenuhi panggilan justru ditangkap,ditahan,dan disiksa oleh polisi
Jepang. Selanjutnya diserukan kepada anak buah Supriyadi agar menyerah dan
kembali ke indk pasukannya,Supriyadi memenuhi panggilan tersebut. Namun pasukan
yang tetap melakukan perlawanan yang
dipimpin Shodanco,Supriyadi,dan Muradi itu membuat pertahanan di lereng Gunung
Kawi dan Distrik Pare.
Untukmenghadapi
perlawanan pasukan Peta,Jepang mengerahkan semua pasukannya dan mulai memblokir
serta mengepung pertahanan pasukan Peta tersebut. Jepang mulai menggunakan tipu
muslihat,komandan pasukan Jepang pura-pura menyerah kepada pasukan Muradi.
Kolonel Katagiri kemudian bertukar pikiran dengan anggota pasukan Peta,Kolonel
Katagiri berhasil mengadakan persetujuan dengan mereka. Katagiri
menjanjikan,bahwa segala sesuatu akan dianggap soal interen daidan,dan akan
diurus Daidanco Surakhmad. Mereka akan diterima kembali dan tidak akan dibawa
ke depan pengadilan mliter. Dengan hasil kesepakatan itu mereka menyatakan
mensal at as perbuatan melawan Jepang
dan berjanji untuk setia kepada kesatuannya. Tidak terlalu lama akhirnya
perlawanan Peta di Blitar di bawah pimpinan Supriyadi ini dapat dipadamkan. Tokoh-tokoh
dan anggota Peta yang ditangkap kemudian diadili di depann Mahkamah Militer
Jepang di Jakarta.
D.Dampak
Kedatangan Saudara Tua Dalam Berbagai Kehidupan
1.Dampak Pendudukan Jepang di Indonesia
a.Bidang Politik
Dalam bidang politik,jepang melakukan
kebijakan dengan melarang penggunaan bahasa belanda dan mewajibkan penggunaan
bahasa jepang.Struktur pemerintahan dibuat sesuai dengan keinginan
jepang,misalnya Desa dengan Ku,kecamatan dengan so,kewedaan dengan Gun,kotapraja
dengan Syi,kabupaten denga ken,dan keresidenan dengan Syu.Setiap upacara
bendera lakukan penghormatan kearah Tokyo dengan membungkukkan badab 90 derajat
yang ditujukan pada kaisar jepan Tenno Heika.Seperti telah diterangkan diatas
bahwa jepang juga membentuk pemerintahan militer dengan angkatan darat dan
angkatan laut.Angkatan darat yang meliputi jawa-madura berpusat di
batavia.Sementara itu di sumatera berpusatdi bukittinggi,Ankatan lautnya
membawahi kalimantan,sulawesi,nusa tenggara,maluku,dan irian,sebagai pusatnya
di ujung padang.Pemerintahan itu berada di bawah pimpinan panglima tertinggi
jepang untuk Asia Tenggara yang berkedudukan di Dalat (Vietnam).Tujuan utama
pemerintah jepang adalah menghapuskan mpengaruh barat dan menggalang masyarakat
agar memihak jepang.Pemerinta jepang juga menjanjikan kemerdekaan bagi bangsa
indonesia yang diucapkan oleh PM Tojo dalam kunjungannya ke indonesia pada
september 1943.
b.keadaan sosial budaya dan ekonomi
Untuk
membiayai perang Pasifik,jepang mengarahkan semua tenaga kerja dari
indonesia.Mereka dikerahkan untuk membuat benteng-benteng pertahanan.Mula-mula
tenaga kerja dikerahkan dari pulau jawa yang padat penduduknya.Kemudian
dikota-kota dibentuk barisan Romusa Sebagai sarana propaganda.Panitia
pengerahan disebut dengan Romukyokai,yang ada disetiap daerah.
Untuk
mengebalikan citranya,jepang mengadakan propaganda dengan menyebut pekerja
Romusa sebagai”Pahlawan Pekerja” atau “Prajurit Ekonomi”.Saat itu kondisi
masyarakat menyedihkan.Bahan makanan sulit didapat akibat banyak petani yang
menjadi pekerja Romusa.Gelandangan dikota-kota besar seperti
surabaya,jakarta,Bandung,dan Semarang Semakin tumbuh subur.Tidak jarang mereka
mati kelaparan dijalanan atau dibawah jembatan.Penyakit kudis menjangkiti
masyarakat.Pasar gelap tumbuh dikota-kota besar.Untuk menjalankan
tugasnya,jepang membentuk Tonarogumi(Rukun Tetangga) untuk memobilisasi masa
dengan efektif.Sementara itu,komunikasi di indonesia mengalami kesulitan baik
komunikasi antar pulau maupun komonikasi dengan dunia luar,karena semua saluran
komunikasi dikendalikan oleh jepang.Sementara itu,untuk mengawasi karya para
seniaman agar tidak menyimpang dari tujuan jepang,maka didirikanlah pusat
kebudayaan pada tanggal 1 april 1943 di jakarta,yang bernama Keimun Bunka Shidosho.
c.Pendidikan
Pada
masa pendudukan jepang,keadaan pendidikan di indonesia semakin
memburuk.Pendidikan tingkat dasar hanya satu,yaitu pendidikan enam tahun.Hal
itu sebagai politik jepang untuk memudahkan pengawasan pada pelajar wajib
mempelajari bahasa jepang.Mereka juga mempelajari adat istiadat jepang dan lagu
kebangsaan jepang,Kimigayo,serta gerak badan sebelum pelajaran dimulai,Bahasa
indonesia sebagai bahasa penghantar disemua sekolah dan dianggap sebagai mata
pelajaran wajib.Sementara itu,Perguruan tinggi ditutup pada tahun 1943.Beberapa
perguruan tinggi yang dibuka lagi adalah perguruan tinggi kedokteran(Ika
Daigaku)di jakarta dan perguruan tinggi teknik(Kogyo Daigaku) di bandung.Satu
hal keuntungan pada masa jepang adalah penggunaan bahasa indonesia sebagai
bahasa penghantar.Bagi bangsa Indonesia tuga berat itu merupakan persiapan bagi
pemuda-pemuda terpelajar untuk mencapai kemerdekaan.Para pelajar juga
dianjurkan untuk masuk militer.Mereka diajarkan Heiho atau sebagai pembantu
prajurit.Pemuda-pemuda juga dianjurkan masuk barisan Seinenden dan
Keibodan(Pembantu Polisi).
d.Birokrasi dan Militer
Dalam
bidang birokrasi,dengan dikeluarkanya UU No.27 Tentang aturan pemerintah daerah
dan UU No.28 tentang aturan pemerintah Syu dan Tokubetshu Syi,maka berakhirlah
pemerintahan sementara.Kedua aturan itu merupakan pelaksanaan struktur
pemerintah dengan datangnya tenaga sipil dari jepang di jawa.Sesuai dengan UU
itu ,seluruk kota di jawa dan madura,kecuali solao dan yogyakarta,dibagi atas
Syu,Syi,Ken,Gun,Son,dan ku.Pembentukan provinsi yang dilakukan belanda diganti
dan disesuaikan dengan struktur jepang,daerah pemerintahan yang tertinggi,yaitu
Syu.
Meskipun
luas wilayah Syu sebesar keresidenan,Namun fungsinya berbeda.Apabila Residen
merupakan pembantu gubernur,maka Syu adalah pemerintah otonomi dibawah Shucokan
yang berkedudukan sama dengan gubernur.Pada pendudukan jepang juga di bentuk
Chou Sangi yang fungsinya tidak jauh berbeda dengan Volkstraad.Dalam Volkstraad
masih dapat dilakukan kritik pemerintah dengan bebas.Dengan
propagandanya,jepang berhasil membunjuk penduduk untuk menghadapi sekutu.Karena
itulah mereka melatih menduduk dengan
latihan-latihan militer.Bekas pasukan peta itulah yang kekuatan inti Badan
Keamanan rakyat(BKR),yang menjadi tentara keamanan rakyat (TKR) dan sekarang
dikenal dengan Tentara Nasional Indonesia(TNI).
2.Janji Kemerdekaan
Pada
tahun1944,jepang terdesak,Angkatan laut Amerika Serikat berhasil merebut
kedudukan penting kepulauan Mariana,Sehingga jalan menuju jepang semakin terbuka,Jendral
Hedeki Tojo pun kemudian digantikan oleh Jendral Jiniaki Kaiso sebagai perdana
menteri.
Sementara
itu Jendral Kinaiki Kaiso memberikan janji kemerdekaan( september 1944).Sejak
itulah jepang memberikan izin kepada rakyat indonesia untuk mengibarkan bendera
merah putih di samping bendera jepang Hinomaru.Lagu indonesia Raya boleh
dinyanyikan setelah Kimigayo.Sejak itulah jepang mulai mengerahkan tenaga
rakyat indonesia untuk pertahanan.
Selanjutnya
Letnan Jendral Kumakici Harada mengumumkan dibentuknya Badan Penyelidik
Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia(BPUPKI) pada 1 maret 1945.Badan itu
dibentuk untuk menyelidiki pengumpulkan bahan-bahan penting tentang
ekonomi,politik,dan tatanan.Pemerintah sebagai persiapan kemerdekaan indonesia
badan itu diketuai oleh Dr.K.R.T Radjiman Wedyodiningrat,R.P Soroso sebagai
wakil ketua merangkap kepala tata usaha dan seorang jepang sebagai wakilnya
tata usaha,yaitu Masuda Toyohiko dan M.R.M.Abdul Gafar Pringgodigado.Semua
anggotanya terdiri dari 60 orang dari tokoh-tokoh indonesia,ditambah 7 orang
jepang yang tidak punya suara.
Sidang
BPUPKI dilakukan dua tahap,thap pertama berlangsung pada 28 Mei 1945 .Pada
sidang tahap kedua yang berlangsung pada tanggal 10-11 Juni 1945,dibahas dan
dirumuskan tentang Undang-Undang Dasar.Orang-orang yang membahas mengenai dasar
negara adalah Muhammad Yamin,Supomo,dan Sukarno.Dalam sidang pertama,Sukarno
mendapatkan kesepatan berbicara dua kali,yaitu tanggal 31 Mei dan 1 Juni 1945.
Tanggal
1 Juni Pukul 11.00 WIB,Sukarno menyampaikan pidato pentingnya,Pada saat
itu,gedung Chuo Shangi Inmendapat penjagaan ketat dari tentara jepang.Pada
kesepatan tersebut Ir.Soekarno Juga menjadi pembicara kedua.Ia mengemukakan
Tentang lima dasar negara.Lima dasar itu adalah (1)Kebangsaan Indonesia,(2)Internasionalismeatau
Peri Kemanusian,(3)Mufakat atau Demokrasi,(4)Kesejahteraan Sosial,(5)Ketuhanan
Yang Maha Esa.Pidato itu kemudian itu dikenal dengan Pancasila.
Sementara
itu,Muh.Yamin dalam pidatonya juga mengemukakan dasar negara kebangsaan
Republik Indonesia.Menurut Yamin ada lima azaz,yaitu (1)Peri Kebangsaan,(2)Peri
Kemanusiaan,(3)Peri Ketuhanan,(4)Peri Kerakyatan,dan (5) Kesejahteraan
rakyat.Selanjutnya,sebelum sidang pertama berakhir BPUPKI membentuk panitia
kecil yang terdiri dari Sembilan Orang.
Pembentukan
panitia sembilan itu bertujuan untuk merumuskan tujuan dan didirikanya negara
indonesia.Panitia kecil itu terdiri atas Ir.Soekarno,Drs.Muh Yamin,Mr.Ahmad
Subardjo,Mr.A.A Maramis,Abdul Kahar muzakkar,Wahid Hasyim,H.Agus Salim,dan Abikusno
Cokrosuyono.Panitia kecil itu Menghasilakan rumusan yang menggambarkan maksud
dan tujuan indonesia Merdeka.Kemudian disusunlah rumusan bersama dasar negara
indonesia merdeka yang kita kenal dengan Piagam Jakarta.
3.Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia
BPUPKI
kemudian dibubarkan setelah tugas-tugasnya selesai.Selanjutnya dibentuklah
Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia(PPKI) pada 7Agustus 1945.Badan itu
beranggotakan 21 orang,yang terdiri dari 12 wakil dari jawa,Tiga orang dari
sumatera,dan dua orang dari sulawesi dan masing-masing satu orang dari
kalimantan,sunda kecil,maluku,dan golongan penduduk cina ditambah enam orang
tanpa izin dari pihak jepang.Panitia inilah kemudian mengesahkan piagam jakarta
sebagai pendahuluan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945,18 Agustus 1945.